Fruity Peach Heart -*- Nailiz Menulis -*-
Inspirasi Nailiz

Aku betemu denganmu kembali, untuk pertamakali setelah semua terjadi. Disini, di tempat kali pertama aku bertemu dan kenal denganmu. Entah kenapa aku rela, jika harus melakukan apapun untukmu. Tak terpikir meminta bayaran atau upah, hanya saja aku ingin (kembali) di pelukanmu. Pertemuan singkat belum mampu mengobati rinduku padamu. ingin ku menciummu, atau sekedar memelukmu. Namun aku tak kuasa, kaupun tak akan mau dipeluk atau dicium orang tak menarik sepertiku. Aku tahu seleramu, aku tahu maumu. Untuk permainan saja, bukan untuk sungguhan.

"Kamu tahu nggak? Ban belakang mobil ini padahal baru kemarin loh. Tapi entah cepat sekali bannya menipis?" kau bertanya denganku setengah serius.

"Emang kenapa, Mas?

"Karena ban yang belakang tidak pernah bisa nyalip ban depan" aku tertawa, aku tahu muslihatnya. Dia hanya ingin mencairkan suasana. Sebenarnya aku menikmatinya. Aku merasa nyaman dengan kondisinya walau aku tak tahu dia mempunyai perasaan yang sama atupun tidak.

Jika aku kembali berfikir, apa yang aku harapkan dari dia? Aku tahu banyak hal tentang sifat yang aku benci darinya, namun hal itu tidak menyurutkan hatiku untuk tetap untuknya. Untuk tetap rindu padanya.

Hal terindah yang tak akan pernah terhenti, ketika aku merindukannya. Waktu sejenak pertemuan itu tidak mampu membuatku melunasi rinduku. Malahan semakin rindu ingin bertemu dan ingin selalu di peluknya. Pikiran buruk tentangnya belum mampu mengusir rasa rindu ini.

Dalam aku (me)rindu
Ada sajak yang kuukir untukmu
Rasa yang belum sempat surut
Kini selalu pasang menggenang
Entah sampai kapan terlewatkan.

Aku merindukannya, tepat ketika aku ingin selalu bermanja. Aku mengaguminya, tepat ketika aku tahu kekurangan dan keburukannya. Aku menyayanginya, tepat ketika aku rela dibenci olehnya, ketika aku harus menghabiskan waktu untuk memikirkannya. (09042013)
Selengkapnya...

Inspirasi Nailiz

Aku mengenangmu
Pada sudut aksara
Yang kau tulis
Sbagai prasasti
Penambat hati

Aku mengenangmu
Dengan airmata
Di hamparan sajadah
Pada malam-malamku
Bersama Pencipta-Mu 

Aku mengenangmu
Ketika cinta pudar
Beserta doa indah
Menyertai pergimu
Tinggalkan tangisku

Aku mengenangmu
Dibalik rindu
Yang pisahkan
Aku dan kamu
Atas Kehendak-Nya
Selengkapnya...

Inspirasi Nailiz

Hey kamu yang masih mengikat hatiku
Seberapa banyak kau masuk mimpiku
Berapa kali kau coba memelukku
Aku tidak akan pernah memperdulikanmu
Bukan karena aku sudah punya penggantimu
Karena aku sayang padamu
Tidak cukup dengan sayang saja
Kita pernah belajar tulus bersama

Jangan khawatirkanku jika dengan yang lain
Karena aku masih setia untukmu
Walau kau masih merasa bingung dan lelah
Ketahuilah bahuku masih siap jadi sandaranmu

Tetaplah duduk disini denganku
Jangan pernah kau ragu bersamaku
Karena ragu yang buatmu lelah
Jika bahuku sudah mulai senja
Pastikan melewatinya denganmu

Jika lelah buatmu gundah
Rebahkan dirimu di sampingku
Dan aku akan menemanimu selalu
Sekali lagi jangan kau khawatirkanku
Karna ku tak akan pernah tinggalkanmu

Kalaupun kau telah menemukan sandaran terindah
Katakanlah, aku akan segera menghilang darimu
Bukan berarti aku cemburu atau marah
Karena aku akan bahagia jika kau bahagia
Walaupun bahagiamu dengan yang lain

Jangan pernah malu dan ragu padaku
Tetaplah cintai dan sayangi aku dengan tulus
Aku pun akan melakukannya padamu

Saat sakit dan sehatmu
Saat lemah dan kuatmu
Saat sepi menjeratmu
Saat apapun kesulitanmu
Aku akan menemanimu
Menyempurnakan hidupmu
Dengan kekuranganku

Apapun dirimu
Kapanpun kau mau
Entah tulisan ini ada atau telah usang
Atau bahkan tidak ada tulisan ini
Yakinkan hatimu untuk melangkah
Satu hati denganku atau bermain
dengan semua hati
Ketahuilah semua pasti ada balasannya
Entah sekarang atau esok
Semua kuserahkan kepada Tuhan

-IBC, 24 Agustus 2012-
Selengkapnya...