Karang jurang sekarang sudah biasa aku lewati
Merangkak dan tertatih juga pernah kualami
Apalagi melihat segala analogi
Bagiku semua makanan renyah yang kualami
Walau mungkin ada yang terlewati
Hidup beralaskan trotoar dan beratap langit
Makan sebungkus bertujuh dengan lauk seadanya
Aku pernah merasainya
Bahkan merasakan panasnya dunia
Namun aku tak pernah jera
Kau boleh anggap aku wanita apapun
Kau boleh berseru pada semut di tanah
Atau kau kabarkan pada angin melaju
Sampaikan kekecewaanmu akan aku
Ungkapkan segala rasamu pada mereka
Diammu aku tahu bencimu aku rindu
Ketika burung masih merayu
Dan lagu terdengar lirih mendayu
Alam ikut menari irama berpadu
Dan batu berdzikir syahdu
Rela ku menapaki semuanya
Kecewa ku karena diammu
Aku menari merayu agar kau mau
Bukan untuk memadu tapi mengadu
Keresahan hati yang menggumpal
Katakan pada dunia agar dunia tahu
Sampaikan pada langit agar langit ikut mendengar
Bicarakan pada angin yang berlalu
Titipkan pada petir yang menyambar
Ucapkan bahwa aku wanita LIARRR!!!
Tak seperti kau yang nanar
Terkoyak pada biji yang samar
Inilah aku tanpa egoku
Inilah aku yang papa
Inilah aku yang daif
Inilah aku yang naif
Tanpa pengharapan dan sendiri
*dedicated by Awang
Selengkapnya...