Fruity Peach Heart -*- Nailiz Menulis -*-: Oktober 2011
Inspirasi Nailiz

Hmmm... Hari ini adalah hari yang istimewa bagi para Blogger. Kenapa enggak? Blogger wajib bangga karena ada peringatan hari Blogger Nasional. Enggak sia-sia kan bagi yang suka nulis apa aja di blog ternyata dihargai. So, gak ada nyeselnya deh bagi para Blogger kalo terus ngemabngin bakatnya di bidang tulis menulis (jangan kaya aku yang suka males2an) hehe...

Negara Indonesia sendiri 'menurut saya' adalah negara yang masih demam dengan jejaring sosial yang biasa dikenal dengan sebutan facebook dan twitter. Minat mereka untuk nulis sangat minim, saya mengatakan seperti ini karena masih banyak sekolah formal yang tidak membiasakan siswa nya untuk menulis. Menulis yang saya maksudkan disini adalah menulis bebas, bukan pelajaran yang tinggal menyalin dari buku cetak ke buku catatan. Saya senang melihat siswa yang gemar menulis, walau tulisannya hanya untuk pribadi saja atau menulis tentang kehidupan pribadinya saja namun itu adalah sebuah prestasi bagi dia, karena dengan menulis melatih otak kita untuk cerdas dalam bahasa atau dikenal dengan nama Kecerdasan Linguistik. Semakin sering menulis semakin banyak kosakata yang dimiliki. Apalagi tulisan itu dipublikasikan.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, Blog sudah menjadi pilihan penduduk Malaysia untuk tempat menulis mereka dan berhubungan dengan yang lain daripada jejaring sosial yang saya contohkan diatas. Secara kecerdasan, pastinya Malaysia lebih maju di bidang linguistiknya daripada negara kita. Sekarang, beberapa sekolah di Indonesia sudah mewajibkan siswanya untuk membuat dan menulis di blog. walaupun kadang hanya pemenuhan kebutuhan nilai dalam mata pelajaran, lama-lama apabila sudah terbiasa akan menjadi budaya sendiri bagi mereka. (lah wog gurunya aja gak tau blog, gimana siswanya akan tau blog?).

Masalah pelik bagi dunia pendidikan kita ini adalah terlihat dari para pendidik yang kurang peduli dengan perkembangan teknologi dan zaman yang menunjang pendidikan. Mereka punya alasan yang beragam, mulai dari kesibukan keluarga, bisnis, sampai dengan kesibukan karena banyaknya perangkat pembelajaran yang harus dikerjakan. Ironis sekali, padahal sebenarnya dengan kita biasa blogwalking, ato minimal hanya bisa menggunakan komputer masalah-masalah tersebut akan ditangani dengan mudah.

Saya sendiri mengenal apa itu blog sejak tahun 2007, di SMA tidak pernah kenal apa itu internet, karena waktu itu saya juga baru dikenalkan dengan microsoft word dan microsoft excel. Diluar pelajaran TIK, saya ke warnet untuk sekedar membuka e-mail yang saya kenal sejak tahun 2001 (waktu itu ada pelatihan pembuatan e-mail dari salah satu lembaga komputer di kotaku, dan aku mewakili sekolah bersama beberapa teman mengikutinya). Selebihnya saya belajar otodidak dan bertanya kesana-kemari. Hingga akhirnya saya menemukan komunitas Bloofers ini. Dari sinilah saya mengembangkan blog saya. Dulu saya membuat blog, bosen posting ganti bikin blog baru lagi. Sekarang belajar istiqomah dengan blog yang saya buat, karena blog menawarkan 'award' bagi siapa saja menurut kategori yang ada.

Huft... rasanya saya bersyukur sekali bertemu dengan teman-teman Bloofers dan setiap waktu luangku, aku gunakan untuk istirahat dan 'blogwalking' walo kadang enggak nulis. hehe...

Di Kota Pekalongan sendiri, ssetiap mereka yang mau berkarya dan mau berinovasi, aku kenalkan dengan menulis di blog. Semoga dengan cara ini Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan dan tidak terkungkung ke dalam lembah yang mati kreativitas.

Perlu penegasan dan catatan, dari jejaring sosial bisa membuka wawasan kita dan membiasakan diri untuk menulis. lah bagaimana aku kenal Bloofers kalau tidak dari Facebook. hehe...

Perayaan Hari Blogger Nasional, ada kabar bahwa hari ini adalah Hari Blogger Nasional yg ke-5. puncak perayaannya tgl 3 Desember di Jakarta dengan konsep baru (on|off), sebelumnya udah kampanye dan gathering di 10 kota besar Indonesia. Yah.. bagi aku yang pemula hanya mengikuti alur dan tetap belajar.

SELAMAT HARI BLOGGER NASIONAL YAH... ^_^
Selengkapnya...

Inspirasi Nailiz

Someone... yang perlahan buatku bangkit dari keterpurukanku kini bukan hanya mimpi. Aku menemukannya di reruntuhan batu karang dan salju yang tebal lagi panas. Mendambanya karena ingin beribadah dan mengikuti sunnah Rosul utusan-Nya. Bukan orang kaya yang didamba orangtua, bukan pula pemuka agama yang tersohor. Dia orang ikhlas untuk mengajakku beribadah bersama. Ketika teman-temanku mengidolakan pria seperti yang ada di layar kaca, aku mengidolakan dia. Yang awalnya hanya kudengar suaranya saja lewat radio dan kupeluk bayangannya dalam angan kini menjadi nyata. Ikhlas mengantarkanku kepadanya, lelaki terindah yang Tuhan berikan padaku. Penghapus air mataku, penawar galauku, dan semua untuk kehidupan. Serasa tanpa beban jika apapun yang kita kerjakan dengan bersama, berdua.

Aku tidak ingin hal itu hanya mimpi belaka, sebuah nyata yang terkabul dari doa dan rindu akan hadirnya perubahan menjadi lebih baik dalam hidup. Bangkit dari latar belakang yang tidak jauh beda bagiku tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan diri dengan dia. Serasa telah diletakkan di tempat yang tepat, tulangnya menjadi genap dan aku menaunginya dengan tanpa rasa lelah ataupun letih, tanpa bosan menggelayut dalam dirinya.

Kebijaksanaan dan kelembutan sikapnya membawaku ingin berucap "maukah kau jadi imamku?" Argh.... ternyata tak perlu kuucap ia sudah menawarkan kepadaku untuk menjadi istri dunia akhiratnya dan ibu dari anak-anaknya. Genap sudah rasanya keganjilanku dan lega sudah gelisah dalam kalbu yang selalu menyusup dan menggerayangi otakku.

Namun perjalanan ini masih terjal, kerikil duri dan onak masih saja menghadang dan kita harus tetap berhati-hati melewatinya. Pernah pula aku terjatuh dan aku tak yakin akan bisa melanjutkan perjalanan ini. Dia berkata "Kamu Pasti Bisa!" itulah semangatku untuk kembali bangkit walau awalnya aku harus digendong karena tak mampu berjalan. Apa dia mengeluh? Tidak! malahan ia semakin sayang dan cinta walau aku sering terjatuh dan dia harus repot memapah atau malah harus membopongku.

Tuhan, terimakasih karena kau telah hadirkan pangeran dalam hidupku sebagai jalan untuk mengabdi dan mendekatkan diri kepada-Mu.
Tuhan, ijinkan aku menjadi istri Solikhah dalam setiap ibadahnya. Amien.


Selengkapnya...