Fruity Peach Heart -*- Nailiz Menulis -*-: Akhirnya, Tuhan Berikan Dia Untukku
Inspirasi Nailiz

Someone... yang perlahan buatku bangkit dari keterpurukanku kini bukan hanya mimpi. Aku menemukannya di reruntuhan batu karang dan salju yang tebal lagi panas. Mendambanya karena ingin beribadah dan mengikuti sunnah Rosul utusan-Nya. Bukan orang kaya yang didamba orangtua, bukan pula pemuka agama yang tersohor. Dia orang ikhlas untuk mengajakku beribadah bersama. Ketika teman-temanku mengidolakan pria seperti yang ada di layar kaca, aku mengidolakan dia. Yang awalnya hanya kudengar suaranya saja lewat radio dan kupeluk bayangannya dalam angan kini menjadi nyata. Ikhlas mengantarkanku kepadanya, lelaki terindah yang Tuhan berikan padaku. Penghapus air mataku, penawar galauku, dan semua untuk kehidupan. Serasa tanpa beban jika apapun yang kita kerjakan dengan bersama, berdua.

Aku tidak ingin hal itu hanya mimpi belaka, sebuah nyata yang terkabul dari doa dan rindu akan hadirnya perubahan menjadi lebih baik dalam hidup. Bangkit dari latar belakang yang tidak jauh beda bagiku tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan diri dengan dia. Serasa telah diletakkan di tempat yang tepat, tulangnya menjadi genap dan aku menaunginya dengan tanpa rasa lelah ataupun letih, tanpa bosan menggelayut dalam dirinya.

Kebijaksanaan dan kelembutan sikapnya membawaku ingin berucap "maukah kau jadi imamku?" Argh.... ternyata tak perlu kuucap ia sudah menawarkan kepadaku untuk menjadi istri dunia akhiratnya dan ibu dari anak-anaknya. Genap sudah rasanya keganjilanku dan lega sudah gelisah dalam kalbu yang selalu menyusup dan menggerayangi otakku.

Namun perjalanan ini masih terjal, kerikil duri dan onak masih saja menghadang dan kita harus tetap berhati-hati melewatinya. Pernah pula aku terjatuh dan aku tak yakin akan bisa melanjutkan perjalanan ini. Dia berkata "Kamu Pasti Bisa!" itulah semangatku untuk kembali bangkit walau awalnya aku harus digendong karena tak mampu berjalan. Apa dia mengeluh? Tidak! malahan ia semakin sayang dan cinta walau aku sering terjatuh dan dia harus repot memapah atau malah harus membopongku.

Tuhan, terimakasih karena kau telah hadirkan pangeran dalam hidupku sebagai jalan untuk mengabdi dan mendekatkan diri kepada-Mu.
Tuhan, ijinkan aku menjadi istri Solikhah dalam setiap ibadahnya. Amien.


0 Responses

Posting Komentar